Senin, 09 Juni 2008

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Pendahuluan
Tahap terakhir yang merupakan tahap paling penting dalam proses pelaksanaan penelitian adalah tahap menulis laporan hasil penelitian. Betapapun pentingnya teori dan hipotesis suatu penelitian, atau betapapun hati-hati dan telitinya rancangan dan pelaksanaan penelitian itu, atau bagaimanpun hebatnya penemuan-penemuan penelitian itu, semuanya akan kecil hasilnya apabila hasil penellitian itu tidak dilaporkan secara tertulis. Penelit membutuhkan komunikasi dengan pihak lain sehingga pengalaman penelitiannya dapat menambah perbendaharaan untuk kepentingan perkembangn ilmu pengetahuan.
Bentuk, isi, dan cara melaporkan hasil penelitian akan menentukan bagaiman proses penyebaran pengalaman penelitian dapat berlangsung secara semestinya didalalm masyarakat luas.
Untuk berhasilnya penyebaran pengalaman penelitian,peneliti perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan dasar seperti : apa yang akan dilaporkan, siapa yang akan menerima laporan, dengan jalan apa laporan itu disebarluaskan, apa pengaruh penyebaran laporan itu?.
Pertimbangan pertama dalam seni menyusun laporan adalah menentukan siapa yang menjadi konsumuen dari laporan itu. Dalam proses laporan dan pihak pembaca hasil laporan itu
Bentuk, bahasa, dan cara menyusun laporan penting juga dipertimbangkan, yaitu sejauh mungkin diusahakan agar isi laporan dapat dipahami oleh pihak pembaca hasil laporan itu. Dalam pelaporan hasil penelitian berdasarkan data statistik, penggunaan tabel dan diagram merupakan alat yang berguna dalam menyajikan dan menjelaskan data yang berhasil dikumpulkan
Akhirnya, pentingnya penellitian itu tergantung pada bagaimana penemuan-penemuan itu didiskusikan dan ditafsirkan.

1. Pengertian
Jika suatu penelitian sudah selesai dilakukan, maka peneliti harus membuat laporan hasil penelitian dalam bentuk tertulis. Laporan penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban. Ada berbagai versi laporan hasil penelitian tergantung dari lembaga ataupun pakar mana yang menulisnya. Sekalipun demikian ada benang merah dalam isi penulisan laporan, yaitu terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
Laporan terdiri atas : Bagian I berisi Pendahuluan; Bagian II berisi Metodologi yang digunakan; Bagian III berisi Hasil Penelitian dan Bagian V berisi Kesimpulan dan Saran.
2 Beberapa Model Bentuk Laporan
2.1 Laporan Hasil Penelitian Bisnis: Laporan hasil penelitian
contohnya sebagai berikut:
1. Judul
2. Ringkasan Ekskutif (abstrak)
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
5. Isi Laporan yang mencakup:
a. Metodologi
b. Hasil Penelitian
c. Batasan-Batasan
6. Kesimpulan dan Saran
7. Apendiks yang mencakup:
a. Instrumen Koleksi Data
b. Tabel-Tabel
c. Bahan-Bahan Pendukung yang Cocok Lainnya
(Cosenza, 1985:449)
Secara lebih detil dapat diterangkan sebagai berikut:
Judul mengidentifikasi subyek laporan hasil penelitian
Ringkasan Eksekutif berisi ringkasan hasil laporan secara keseluruhan biasanya membicarakan hasil temuan penelitian, metode yang digunakan serta kesimpulannya
Daftar Isi berisi tentang judul-judul dan sub-judulnya pokok-pokok bahasan seluruh isi laporan hasil penelitian
Pendahuluan berisi tentang informasi latar belakang yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat memahami isi hasil penelitian. Dalam bagian ini diterangkan tujuan penelitian dan informasi tambahan lainnya yang akan menuntun pembaca untuk dapat memahami isi hasil penelitian
Isi menguraikan tentang detil-detil pokok penelitian mencakup
1) metodologi apa yang digunakan dalam melakukan penelitian tersebut,
2) hasil penelitian sebenarnya,
3) pernyataan adanya keterbatasan yang ada dalam penelitian tersebut.
Metodologi terutama mendiskusikan tentang metode dan prosedur yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisa data. Pada bagian metodologi ini peneliti harus menguraikan semua hal yang berkaitan dengan penggunaan metode dan prosedur pengumpulan dan analisa data secara detil sehingga pembaca dapat melihat kualitas hasil penelitian tersebut melalui cara-cara peneliti menggunakan metode dan prosedur dalam melakukan kegiatan penelitian tersebut.
Pada bagian hasil penelitian peneliti harus dapat secara jelas menggambarkan temuan-temuan pokok penelitian yang dipaparkan secara logic dan mudah dipahami oleh pembaca misalnya dengan menggunakan bantuan grafik, table atau gambar.
Pada bagian batasan hasil penelitian peneliti menuliskan pernyataan mengenai batasan-batasan studi, yang biasanya menguraikan secara eksplisit bahwa peneliti ingin mendapatkan hasil penelitian yang sempurna, tetapi pada kenyataannya tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan kelemahan-kelemahan hasil penelitiannya kepada para pembacanya agar mereka menyadari adanya kelemahan-kelemahan dalam studi tersebut.
Kesimpulan dan Saran pada bagian ini peneliti harus mampu menggambarkan rasional atau alasan ilmiah dari mana kesimpulan itu dihasilkan. Langkah-langkah dalam menyusun kesimpulan harus diterangkan tahapannya secara detil sehingga pembaca dapat mengetahui dari mana asal kesimpulannya; sehingga peneliti memberikan saran-saran sebagaimana yang ditulisnya.
Apendiks berisi semua informasi dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian tersebut, misalnya instrumen untuk mengumpulkan data, table-table penghitungan komputer dan bahan-bahan lain yang sesuai dan digunakan dalam penelitian tersebut.
2.2 Laporan Hasil Ilmiah (Umum): Laporan hasil penelitian ilmiah (umum) contohnya akan diambil dari ketentuan Lembaga Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai berikut:
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN
Lembar Identitas dan Pengesahan
Ringkasan dan Summary
Prakata
Daftar tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Tinjauan Pustaka
Bab III. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bab IV. Metode Penelitian
Bab V. Hasil dan Pembahasan
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
(termasuk instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya, dll)


Referensi
1. S. Margono, Drs. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. 2007
2. www.depkes.go.id
3. www. Kupalima.wordpress.com

1 komentar:

Unknown mengatakan...

As claimed by Stanford Medical, It is in fact the SINGLE reason this country's women get to live 10 years more and weigh an average of 19 KG lighter than we do.

(Just so you know, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING to do with "HOW" they are eating.)

BTW, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

TAP on this link to discover if this brief test can help you find out your real weight loss possibility