Senin, 09 Juni 2008

PERMASALAHAN

PERMASALAHAN

1. PENGERTIAN RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan hal yang penting dalam penelitian karena rumusan masalah akan dijawab dalam temuan penelitian. Suatu masalah dapat dikatakan masalah jika seseorang berusaha untuk memecahkannya sampai berhasil. Rumusan masalah yang baik haruslah bersifat direksional, artinya masalah harus memberikan indikasi atau pemecahan yang bersifat langsung terhadap variabel yang akan diteliti. Dalam penulisan sebuah rumasan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.

a. Pengertian rumusan masalah
· Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil.”
· Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa”.

Jadi berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah ialah celah antara apa yang diharapkan dan fakta yang ditemukan di lapangan, dimana pernyataan atau pertanyaan yang menjadi fokus seorang peneliti untuk bekerja dalam sebuah penelitian.

b. Sejarah permasalahan
1. Alasan - alasan mengapa masalah perlu diselidiki
2. Masalah masalah empiris dari pengalaman dan peninjauan studi yang sama
3. Teori permasalahan pokok dari teori yang ada
4. Sumber sumber masalah : celah antara rencana dan kenyataan, penolakan, persaingan.

c. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat rumusan masalah
Berdasarkan pada variabel yang ditetapkan, rumusan pertanyaan yang lebih spesifik
Menggunakan kalimat pertanyaan (research question)
Pertanyaan penelitian harus bisa diukur dan jelas
Menyatakan dimensi tempat, waktu dan objek
Dijawab dalam bab penemuan


2. MACAM-MACAM RUMUSAN MASALAH
Penelitian pada tingkat eksplanasi ( artinya memberikan keterangan terhadap variable-variabel yang akan di teliti tentang objek penelitian melalui data yang dikumpulkan ) dibagi tiga yaitu diskripsi, komperatif dan asosiatif. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian diuraikan sebagai berikut :
a. Permasalahan yang bersifat deskriptif yaitu permasalahan yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variable lain hanya menggambarkan variable saja. Penelitian tingkat eksplanasi paling sederhana adalah diskriptif. Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui dalam masalah produktifitas karyawan, disiplin pegawai, minat pegawai, tingkat motivasi kerja pegawai, peran pimpinan, kemampuan kerja pegawai,prestasi belajar, tingkat keberhasilan, analisis pembayaran pajak dan lain –lain. Masing-masing hanya berkenaan dengan satu variable saja, dan tidak menghubungkan atau membandingkan dengan variable lain, penelitian diskriptif hanya menggambarkan tentang sampel atau populasi. Penelitian bentuk diskriptif ini hasilnya tidak dapat digunakan generalisasi pada populasi ataupun tidak dapat digunakan untuk mengontrol pada populasi.
Contoh :
1. Seberapa banyak hasil panen padi di kota Kebumen ?
2. Seberapa banyak hasil panen udang windu di Kabupaten Sidoarjo ?
3. Seberapa tinggi motivasi kerja karyawan PT. Dzurnain ?

b. Permasalahan bersifat komparatif adalah permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variable atau lebih.
Contoh :
1. Adakah perbedaan kemampuan kerja pegawai antara perusahaan Pertamina denganPerusahaan Pertamina di Jakarta.
2. Adakah perbedaan kualitas belajar mahasiswa tugs belajar dengan mahasiswa izin belajar dalam pelajaran statistik ?

c. Permasalahan bersifat asosiatif adalah permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variable atau lebih.

Adapun menurut sifat hubungannya terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Hubungan simetris ialah hubungan yang bersifat kebersamaan antara dua variable atau lebih. Adapun menurut sifat hubungannya terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Adalah hubungan antara poster tubuh seseorang dengan gaya kepemimpinan ?
b. Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan organisasi dengan tingginya prestasi belajar ?
2. Hubungan sebab akibat ( kausal ) ialah hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variable atau lebih.
Contoh :
a. Seberapa besar pengaruh tambahan gaji pegawai terhadap disiplin kerja pegawai ?
b. Seberapa besar pengaruh pupuk terhadap hasil panen padi ?
3. Hubungan interaktif ialah hubungan antara dua variable atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi.
Contoh:
a. Adakah hubungan antara pemberian insentif dengan kinerja pegawai ?
b. Adakah hubungan antar pendidikan, sikap dan kepribadian dengan keterampilan kerja ?
Untuk penelitian deskriptif, rumusan masalah perlu dibuat lebih dari satu, karena tujuan penelitian ialah untuk memberikan penjelasan “Mengapa dan bagaimana “ suatu variable diamati. Sedangkan untuk penelitian korelasi dan asosiatif cukup memerlukan satu rumusan masalah. Jika rumusan masalah dalam penelitian korelasi dan asosiatif akan dibuat lebih dari satu maka rumusan masalahnya dibuat dalam bentuk masalah pokok, kemudian dibuat ke dalam sub-sub masalah.
3. ANALISIS PERMASALAHAN
Ringkasan tinjauan variabel yang diselidiki
Identifikasi variabel dalam pelaksanaan yang beralasan
Peninjauan dan ilustrasi seharusnya merujuk pada sumber yang teoritis dan empiris

4. BATASAN & LAHAN PERMASALAHAN
Spesifik hanya pada variabel yang diselidiki dalam bentuk diskripsi operasional
Argumen yang logika mengapa pembatasan harus rasional
Rumusan alasan yang ditetapkan pada variabel yang tepat dan sesuai dengan sejarah permasalahan

5. BENTUK PERTANYAAN PENELITIAN YANG BAIK (GOOD RESEARCH QUESTION)
Feasible : jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang pasti/nyata, jelas dan efisien
Clarity : mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk semua pembaca
Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah
Ethnic : tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai nilai dan agama

Tidak ada komentar: