MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan pesat, sehingga hal ini mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi yang lain diantaranya melalui jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan harapan pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga mutu pendidikan seiring dengan perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan lain-lain. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehinggga mendapatkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi, karena tidak terfokus pada teks dari buku. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi untuk kepentingan pembelajaran.
Kondisi di SMP Yayasan Pupuk Kaltim dalam mengikuti perkembangan teknologi multimedia mengalami tahapan-tahapan permasalahan. Secara umum masalah awalnya adalah mengenai sarananya semisal LCD, OHP, TV, Komputer berjaringan, Internet dan DVD . Permasalahan awal telah terselesaikan munculah permasalahan berikutnya dari sisi pengunanya yaitu Bapak/Ibu guru belum siap untuk mengikuti perkembangan teknologi multimedia ini. Sebenarnya multimedia pembelajaran ini tidak hanya peralatan elektronik yang telah disebutkan diatas, jika Bapak/Ibu guru mau berusaha keras untuk memanfaatkan apa yang ada dilingkungannya untuk bahan atau alat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran itu sudah cukup dikatakan mengikuti perkembangan teknologi multimedia pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN MULTIMEDIA
Menurut Wikipedia Indonesia ensiklopedia berbahasa Indonesia pengertian multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Sedangkan Jamaluddin dan Zaidatun menerangkan bahwa multimedia sebagai proses komunikasi interaktif berasaskan teknologi komputer yang menggabungkan penggunaan unsur-unsur media dalam persembahan informasi.
2. SYARAT YANG HARUS DIPENUHI DALAM MULTIMEDIA
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam multimedia yang baik adalah :
a. Pengoperasian yang mudah dan familiar
b. Mudah untuk install ke computer yang akan digunakanan
c. Media pembelajaran yang interaktif dan komunikatif
d. Sistem pembejaran yang mandiri artinya siswa dapat belajar dengan mandiri baik disekolah maupun dirumah tanpa bimbingan dari guru.
e. Sedapat mungkin dengan biaya yang ringan dan terjangkau.
3. JENIS-JENIS MULTIMEDIA
Berdasarkan kegunaannya multimedia pembelajaran ada 2 macam yaitu:
a. Multimedia presentasi pembelajaran .
Multimedia presentasi pembelajaran adalah alat bantu guru dalam proses pembelajaran dikelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Contohnya Microsoft Power Point.
b. Multimedia pembelajaran mandiri.
Multimedia pembelajaran mandiri adalah sofware pembalajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge dan tacit knowledge , mengandung fitur assemen untuk latihan,ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalah.Contohnya Macromedia Authorware atau Adobe Flash.
PERLUNYA MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Didalam kegiatan proses belajar mengajar (PBM) sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari,sehingga materi ini sulit untuk diajarkan oleh guru dan dipahami oleh siswa..Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi adalah visualisasi yang sering dalam proses belajar mengajar. Visualisasi pada proses pembelajaran berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia diharapkan membuat visualisasi lebih menarik.
Edgar Dale dalam Rahardjo (1991) menggambarkan pentingya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut “Kerucut pengalaman Edgar Dale” dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual dan verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian. Semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar. Namun, agar terjadi efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan semakin abstrak (“go as low on the scale as you need to ensure learning, but go as high as you can for the most efficient learning”). Raharjo (1991 menyatakan bahwa visualisasi mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian.
Dalam hal ini computer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks nonsekuensial, nonlinear, dan multideminsional secara interaktif. Visualisasi tersebut akan mempermudah dalam memilih, mensintesa dan mengelaborasi pengetahuan yang ingin dipahami. Multimedia hanya salah satu sarana yang mempermudah proses belajar mengajar tetapi belum tentu sesuai untuk menyajikan semua pokok bahasan dalam proses belajar mengajar.
PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
2. Mampu menimbulkan rasa senang selama PBM berkangsung sehingga akan menambah motivasi siswa.
3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
4. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
5. Media penyimpanan yang relative gampang dan fleksibel
6. membawa obyek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar
7. menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas
8. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
SOLUSI PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
1. Memanfaatkan media yang ada disekitar kita disesuaikan kemampuan yang kita miliki.
2. Perlunya sarana dan prasarana yang mendukung PBM baik sarana tradisional maupun yang modern.
3. Guru yang memiliki kualitas kompetensi akademik dan profesional yang tinggi atau memadai dibidang teknologi modern yang diterapkan pada proses pembelajaran.
4. Mengubah budaya para pendidik dari mengajar menjadi belajar.
5. Memberikan kegiatan semacam lokakarya, diskusi kelompok, MGMP guna menambah pengetahuan tentang penggunaan teknologi multimedia dalam pembelajaran.
6. DIKNAS kota harus bertanggung jawab untuk pengembangan SDM para guru tentang teknologi multimedia ini serta terus memantau perkembangan serta peningkatannya.
BAB III
PENUTUP
Selengkap dan secanggih apa pun prasarana dan sarana pendidikan, tanpa didukung oleh mutu guru yang baik, prasarana dan sarana tersebut tidak memiliki arti yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Secara subtantif-teoretis, taraf prestasi atau kualitas pendidikan dikategorikan baik didasari atas prestasi atau tingkat kecerdasan siswa yang secara umum baik; siswa akan berprestasi atau cerdas tidak terlepas dari prestasi atau kecerdasan yang dimiliki gurunya; guru akan berprestasi atau cerdas terkait dengan prestasi atau kecerdasan yang dimiliki dosennya (gurunya ketika menimba ilmu ); dosen akan berprestasi atau cerdas bergantung kepada fasilitas atau sarana yang dimiliki institusinya, baik saat mendalami ilmu maupun ketika melaksanakan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
R. Bambang Aryan Soekisno, Pengembangan ICT Dalam Pembelajaran di SMA, Bogor, 2007
Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi, Yogyakarta
Pusat Perkembangan Kurikulum Kementerian Pendidikan Malaysia, Produksi Multimedia, 2000
http://ms.Wikipedia.org/wiki/Multimedia
Marsel Ruben Payong, 2001, Beberapa Masalah dalam Pembelajaran Multimedia, Harian Sinar Harapan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan pesat, sehingga hal ini mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi yang lain diantaranya melalui jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan harapan pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga mutu pendidikan seiring dengan perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan lain-lain. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehinggga mendapatkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi, karena tidak terfokus pada teks dari buku. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi untuk kepentingan pembelajaran.
Kondisi di SMP Yayasan Pupuk Kaltim dalam mengikuti perkembangan teknologi multimedia mengalami tahapan-tahapan permasalahan. Secara umum masalah awalnya adalah mengenai sarananya semisal LCD, OHP, TV, Komputer berjaringan, Internet dan DVD . Permasalahan awal telah terselesaikan munculah permasalahan berikutnya dari sisi pengunanya yaitu Bapak/Ibu guru belum siap untuk mengikuti perkembangan teknologi multimedia ini. Sebenarnya multimedia pembelajaran ini tidak hanya peralatan elektronik yang telah disebutkan diatas, jika Bapak/Ibu guru mau berusaha keras untuk memanfaatkan apa yang ada dilingkungannya untuk bahan atau alat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran itu sudah cukup dikatakan mengikuti perkembangan teknologi multimedia pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN MULTIMEDIA
Menurut Wikipedia Indonesia ensiklopedia berbahasa Indonesia pengertian multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Sedangkan Jamaluddin dan Zaidatun menerangkan bahwa multimedia sebagai proses komunikasi interaktif berasaskan teknologi komputer yang menggabungkan penggunaan unsur-unsur media dalam persembahan informasi.
2. SYARAT YANG HARUS DIPENUHI DALAM MULTIMEDIA
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam multimedia yang baik adalah :
a. Pengoperasian yang mudah dan familiar
b. Mudah untuk install ke computer yang akan digunakanan
c. Media pembelajaran yang interaktif dan komunikatif
d. Sistem pembejaran yang mandiri artinya siswa dapat belajar dengan mandiri baik disekolah maupun dirumah tanpa bimbingan dari guru.
e. Sedapat mungkin dengan biaya yang ringan dan terjangkau.
3. JENIS-JENIS MULTIMEDIA
Berdasarkan kegunaannya multimedia pembelajaran ada 2 macam yaitu:
a. Multimedia presentasi pembelajaran .
Multimedia presentasi pembelajaran adalah alat bantu guru dalam proses pembelajaran dikelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Contohnya Microsoft Power Point.
b. Multimedia pembelajaran mandiri.
Multimedia pembelajaran mandiri adalah sofware pembalajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge dan tacit knowledge , mengandung fitur assemen untuk latihan,ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalah.Contohnya Macromedia Authorware atau Adobe Flash.
PERLUNYA MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Didalam kegiatan proses belajar mengajar (PBM) sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari,sehingga materi ini sulit untuk diajarkan oleh guru dan dipahami oleh siswa..Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi adalah visualisasi yang sering dalam proses belajar mengajar. Visualisasi pada proses pembelajaran berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia diharapkan membuat visualisasi lebih menarik.
Edgar Dale dalam Rahardjo (1991) menggambarkan pentingya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut “Kerucut pengalaman Edgar Dale” dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual dan verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian. Semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar. Namun, agar terjadi efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan semakin abstrak (“go as low on the scale as you need to ensure learning, but go as high as you can for the most efficient learning”). Raharjo (1991 menyatakan bahwa visualisasi mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian.
Dalam hal ini computer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks nonsekuensial, nonlinear, dan multideminsional secara interaktif. Visualisasi tersebut akan mempermudah dalam memilih, mensintesa dan mengelaborasi pengetahuan yang ingin dipahami. Multimedia hanya salah satu sarana yang mempermudah proses belajar mengajar tetapi belum tentu sesuai untuk menyajikan semua pokok bahasan dalam proses belajar mengajar.
PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
2. Mampu menimbulkan rasa senang selama PBM berkangsung sehingga akan menambah motivasi siswa.
3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
4. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
5. Media penyimpanan yang relative gampang dan fleksibel
6. membawa obyek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar
7. menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas
8. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
SOLUSI PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
1. Memanfaatkan media yang ada disekitar kita disesuaikan kemampuan yang kita miliki.
2. Perlunya sarana dan prasarana yang mendukung PBM baik sarana tradisional maupun yang modern.
3. Guru yang memiliki kualitas kompetensi akademik dan profesional yang tinggi atau memadai dibidang teknologi modern yang diterapkan pada proses pembelajaran.
4. Mengubah budaya para pendidik dari mengajar menjadi belajar.
5. Memberikan kegiatan semacam lokakarya, diskusi kelompok, MGMP guna menambah pengetahuan tentang penggunaan teknologi multimedia dalam pembelajaran.
6. DIKNAS kota harus bertanggung jawab untuk pengembangan SDM para guru tentang teknologi multimedia ini serta terus memantau perkembangan serta peningkatannya.
BAB III
PENUTUP
Selengkap dan secanggih apa pun prasarana dan sarana pendidikan, tanpa didukung oleh mutu guru yang baik, prasarana dan sarana tersebut tidak memiliki arti yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Secara subtantif-teoretis, taraf prestasi atau kualitas pendidikan dikategorikan baik didasari atas prestasi atau tingkat kecerdasan siswa yang secara umum baik; siswa akan berprestasi atau cerdas tidak terlepas dari prestasi atau kecerdasan yang dimiliki gurunya; guru akan berprestasi atau cerdas terkait dengan prestasi atau kecerdasan yang dimiliki dosennya (gurunya ketika menimba ilmu ); dosen akan berprestasi atau cerdas bergantung kepada fasilitas atau sarana yang dimiliki institusinya, baik saat mendalami ilmu maupun ketika melaksanakan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
R. Bambang Aryan Soekisno, Pengembangan ICT Dalam Pembelajaran di SMA, Bogor, 2007
Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi, Yogyakarta
Pusat Perkembangan Kurikulum Kementerian Pendidikan Malaysia, Produksi Multimedia, 2000
http://ms.Wikipedia.org/wiki/Multimedia
Marsel Ruben Payong, 2001, Beberapa Masalah dalam Pembelajaran Multimedia, Harian Sinar Harapan
1 komentar:
As claimed by Stanford Medical, It's really the ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh on average 42 lbs less than us.
(And actually, it really has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and absolutely EVERYTHING to about "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...
CLICK this link to uncover if this short questionnaire can help you decipher your real weight loss possibilities
Posting Komentar